Jumat, 29 Januari 2016

Perbedaan antara Watt dan VA

Perbedaan WATT dan VA Kadang timbul pertanyaan : Daya Listrik PLN : 1300Watt atau 1300VA? Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah pengertian mengenai daya listrik PLN. Ada beberapa pertanyaan seperti ini : “Listrik PLN di rumah saya 1300Watt, mengapa…dst”. Dan selalu kita koreksi dengan 1300VA. Perbedaannya adalah satuan VA dan Watt. Apa perbedaannya dan mengapa digunakan satuan VA? Pembahasannya kita mulai dari teori dasar listrik mengenai daya. Daya listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya yaitu : 1. Daya Nyata (simbol : S; satuan : VA (Volt Ampere)) 2. Daya Aktif (symbol : P; satuan : W (Watt)) 3. Daya Reaktif (symbol : Q; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif)) Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas. Satuan daya aktif adalah Watt. Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks magnetik atau medan magnet. Satuannya adalah VAR. Contoh peralatan listrik yang memerlukan daya reaktif adalah motor listrik atau dinamo, trafo, ballast lampu yang konvensional dan peralatan listrik lain yang menggunakan proses induksi listrik lilitan untuk operasinya. Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan reaktif dalam segitiga daya. Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya. Sekarang kita lihat rumus yang menghubungkan ketiga daya tersebut . Rumus untuk daya nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu : S=V.I Dimana : S = Daya Nyata (VA) V = Voltage / Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan rumus trigonometri sebagai berikut: Cos φ=P/S P=S x Cosφ P=V x I x Cos φ Dimana : P = Daya Aktif (Watt) S = Daya Nyata (VA) Dengan rumus segitiga phytagoras dapat juga dituliskan : S=√(P^2+Q^2 ) Cos Q adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan dikenal dengan faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos Q yang digunakan PLN adalah sebesar 0.8. Itu teori listriknya, bagaimana dengan aplikasinya untuk instalasi listrik perumahan? Daya nyata (S) dengan satuan VA digunakan untuk perhitungan besarnya daya listrik terpasang dari PLN di rumah pelanggan. Hal ini karena PLN hanya memasang MCB sebagai pembatas daya listrik pada kWh-meter. Contohnya pada suatu rumah dipasang MCB 6A dengan tegangan 220V maka daya terpasang pelanggan tersebut adalah 6A x 220V = 1320VA atau dibulatkan 1300VA. Daya listrik terpasang PLN yang lainnya (yang paling umum) adalah 450VA, 900VA, 2200VA, 3500VA, 4400VA. Daya aktif (P) dengan satuan Watt digunakan untuk mengetahui berapa daya listrik yang bisa digunakan untuk peralatan listrik oleh konsumen. Dari rumus daya aktif diatas maka dari besarnya daya terpasang 1300VA tersebut bisa dihitung daya aktifnya. Dengan Cos Q sebesar 0.8 maka dengan daya terpasang 1300VA, daya aktifnya (P) sebesar 6A x 220V x 0.8 = 1056 Watt. Apa artinya 1300VA dan 1056Watt? Setiap peralatan listrik di rumah sebenarnya hanya mencantumkan nilai daya listrik dalam Watt, yang merupakan daya aktif. contohnya mesin jetpump 150Watt, lampu TL 20Watt, AC 300Watt dan lain-lain. Bila semua peralatan listrik tersebut dipakai, maka total maksimum daya yang mampu disediakan hanya 1056Watt (bila rumah tersebut berlangganan listrik 1300VA). Dalam nilai 1300VA (S) dan 1056Watt (P), terdapat daya reaktif (Q). Perhitungan secara trigometri, dengan faktor daya sebesar 0.8 akan menghasilkan nilai Q = 792VAR. Daya reaktif ini digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada peralatan listrik yang bersifat induksi seperti mesin air, kipas angin, ballast lampu, AC dll. Contoh, pada mesin air tertulis dayanya 150Watt, maka daya 150 Watt tersebut akan dikonversikan oleh motor listrik / dinamo mesin air menjadi tenaga. Untuk menghasilkan daya kerja 150Watt tersebut, mesin air akan menyerap daya nyata sebesar 150Watt/0.8 = 187,5VA. Daya reaktif sebesar 112.5VAR digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada motor listrik. Bagaimana perhitungan daya listrik oleh PLN? Untuk pelanggan perumahan, hanya penggunaan daya aktif dalam satuan watt yang dihitung oleh PLN. Karena itu alat pengukurnya disebut kWh-meter (kiloWatt Hour meter). Besarnya daya reaktif tidak dihitung karena faktor daya untuk listrik perumahan masih ditoleransi dalam angka 0.8. Berbeda dengan listrik industry dimana terpasang kVARh-meter (Kilo-VAR hour meter) untuk menghitung besarnya pemakaian daya reaktif, dimana jika penggunaannya melebihi batas maka akan kena pinalti oleh PLN. Apa pentingnya kita mengetahui perbedaan antara daya listrik dalam Watt dan VA? Misalkan kita mempunyai peralatan listrik dengan total daya 1200Watt, maka besarnya daya listrik PLN tidak akan cukup dengan 1300VA (rating MCB 6A). Dengan faktor daya 0.8 maka akan didapat daya nyata sebesar 1200/0.8 = 1500VA. Sehingga daya listrik PLN yang terdekat adalah 2200VA (sesuai dengan rating MCB-nya yaitu 10A). Dari angka 2200VA maka selanjutnya kita bisa menentukan besarnya kapasitas instalasi listrik, terutama kabel listrik, minimal adalah 10A atau 2200VA. Jadi satuan Watt lebih digunakan untuk menghitung besarnya penggunaan daya listrik pada peralatan dan satuan VA digunakan untuk menghitung kapasitas terpasang instalasi listrik, mulai dari MCB dan penghantarnya. Tentunya masih ada lagi pertanyaan selanjutnya : Apakah angka faktor daya sebesar 0.8 bisa berubah? Dan apakah pengaruh daya reaktif bisa merugikan? Kita akan bahas pada artikel selanjutnya. Mudah-mudahan artikel yang singkat ini bisa mencerahkan dan bermanfaat. Sumber : ILR-Team

Rabu, 20 Januari 2016

CARA MERAWAT AC RUANGAN

Bila rumah Anda menggunakan pendingin ruangan atau air conditioner (AC), jangan lupa untuk merawatnya secara rutin. Sebab AC yang tidak dirawat secara berkala dan seksama, tal hanya menimbulkan polusi udara tapi juga menjadi tempat penyebaran penyakit, salah satunya masalah pernapasan. AC yang kotor akibat jarang dibersihkan, dapat menyimpan berbagai virus dan bakteri yang secara terus menerus menyebar ke seluruh ruangan dan masuk ke indera penciuman para penghuninya. Akibatnya, si penghuni pun akan mengalami sakit atau infeksi berulang kali. Berikut perawatan yang sebaiknya Anda lakukan agar AC dapat bekerja optimal dan tahan lama: 1. Jangan lupa matikan AC Bila bepergian atau ruangan tidak digunakan, jangan lupa untuk mematika AC. Meski pengoperasiannya cukup mudah, karena sudah disediakan remote control, tapi perawatan yang satu ini kerap diabaikan. Bila udara tidak terlalu panas, usahakan untuk mematikan sekitar satu atau dua jam dalam sehari. Bila perlu gunakan reminder atau timer yang terdapat dalam fasilitas AC. Ketika AC sudah dimatikan, buka lebar-lebar jendela dan pintu agar terjadi pertukaran udara. 2. Rawat kebersihan AC Periksalah komponen saringan (filter) udara pada AC, minimal sebulan sekali. Penyaring udara yang kotor akan menghambat proses sirkulasi udara dan menjadi tempat yang nyaman bagi kuman, bakteri maupun jamur. Bakteri inilah yang akan mengalir ke bagian evaporator coil (gulungan penguap) kemudian menyebar kembali ke seluruh ruangan. Komponen AC yang kotor dapat mempengaruhi kinerja sistem pendingin menjadi lebih berat, sehingga tidak menghasilkan dingin yang maksimal dan boros. 3. Selektif dalam penggunaan Minimalkan potensi gangguan kesehatan dengan seselektif mungkin penggunaan AC, sebab bila di ruangan yang sama terdapat anggota keluarga yang sakit, virus dan kumannya dapat terbantu penyebarannya melalui AC. Jadi bila ada anggota keluarga yang sakit flu, misalnya, usahakan seminimal mungkin menggunakan AC. Saran ini juga berlaku bila ada salah satu anggota keluarga yang merokok di dalam ruangan atau bila ruangan dan perabotannya tengah dibersihkan. 4. Periksa kondensor AC Pastikan kondensor yang terletak di luar rumah bersih dari debu, semak belukar dan dedaunan. Bila ingin membersihkan, matikan dulu AC dan bersihkan debu yang menempel dengan menggunakan vacuum cleaner. Pastikan alat kondensor yang terletak di luar rumah bersih dari debu, semak-semak atau dedaunan. Tentu saja, sebelum Anda melakukannya, matikan pendingin ruangan terlebih dahulu. Anda dapat membersihkan debu dari kondensor tersebut dengan menggunakan vacuum cleaner. 6. Lakukan perawatan rutin Agar lebih aman, rawatlah AC dengan memanggil teknisi pembersih AC yang dipercaya minimal enam bulan sekali. Perawatan ini tak hanya demi kesehatan keluarga, tapi juga untuk memastikan AC menjadi lebih panjang umur dan hemat biaya bulanan listrik. Sumber : globalindo prima

Kamis, 14 Januari 2016

Mengenal listrik 3 fase

Ada beberapa pertanyaan mengenai sistem 3-phase yang diaplikasikan pada sistem kelistrikan PLN dan mengapa kabel listrik yang disambung ke instalasi listrik rumah terdiri kabel phase dan kabel netral? Mengapa kabel phase bertegangan dan kabel netral tidak bertegangan? Dan mengapa ada arus netral yang datang dari jaringan listrik PLN? Semuanya kami coba rangkum dalam tulisan ini. Tetapi terus terang, tulisan ini dibuat sebagai “nice to know” saja. Isinya tidak rumit-rumit dengan rumus atau teori yang mendalam. Walaupun begitu, kami berusaha sebaik mungkin membuatnya lebih mudah dimengerti oleh pembaca yang merasa awam soal listrik. Mudah-mudahan cukup bermanfaat dan mencerahkan. Baiklah….silahkan klik di “selanjutnya” Sistem 3-Phase dan 1-Phase Hampir seluruh perusahaan penyedia tenaga listrik menggunakan sistem listrik 3-phase ini. Sistem ini diperkenalkan dan dipatenkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem ini secara umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 2-phase atau 1-phase, dengan ukuran penghantar yang sama. Karena sistem 3-phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar. Dan juga peralatan listrik yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih powerful dengan sistem ini. PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem kelistrikannya, mulai dari pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi. Oh iya, agar lebih jelas, sistem kelistrikan PLN secara umum dibagi dalam 3 bagian besar : 1. Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik Terdiri dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat, dengan jenis-jenisnya antara lain yang cukup banyak adalah PLTA (menggunakan sumber tenaga air), PLTU (menggunakan sumber batubara), PLTG (menggunakan sumber dari gas alam) dan PLTGU (menggunakan kombinasi antara gas alam dan uap). Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah sumber-sumber alam tadi menjadi energi listrik. 2. Sistem Transmisi Daya Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung disalurkan. Karena energi listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam baterai. Karena akan butuh baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi sebesar itu dan menjadi sangat tidak ekonomis. Sebagai gambaran, accu 12Vdc dengan kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt untuk pemakaian penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik untuk jawa-bali bisa melebihi 15,000 MW (15,000,000,000 Watt). Jadi….Berapa besar baterai untuk penyimpanannya? Untuk itulah suplai energi listrik bersifat harus sesuai dengan permintaan saat itu juga, tidak ada penyimpanan. Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik. Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll. Pastinya nggak asing dech dengan bentuknya yang kaya menara itu ya.. Di Jawa-Bali, sistem transmisi daya listrik ini diatur oleh P3B (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban) Jawa-Bali yang berlokasi di daerah Gandul, Cinere, Bogor. 3. Sistem Distribusi Daya Listrik Dari sistem transmisi daya tadi, listrik akan sampai ke pelanggan-pelanggannya (terutama perumahan) dengan terlebih dahulu melalui Gardu Induk dan kemudian Gardu Distribusi. Gardu Induk mengambil daya listrik dari sistem transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar ke berbagai daerah perumahan. Dan di dalam gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR (Jaringan Tegangan Rendah), yang biasanya ditopang oleh tiang listrik. Selengkapnya mengenai sistem tenaga listrik PLN ini akan dijelaskan pada artikel lain yang akan masuk daftar tunggu untuk rilis (“Sistem Tenaga Listrik PLN”). Listrik 3-phase adalah listrik AC (alternating current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree. Ada 2 macam hubungan dalam koneksi 3 penghantar tadi : hubungan bintang (“Y” atau star) dan hubungan delta. Sesuai bentuknya, yang satu seperti huruf “Y” dan satu lagi seperti simbol “delta”. Tetapi untuk bahasan ini kita akan lebih banyak membicarakan mengenai hubungan bintang saja. Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3-phase ini : Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line) dan tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral). Sistem tegangan yang dipakai pada gambar dibawah adalah yang digunakan PLN pada trafo distribusi JTR (380V/220V), dengan titik netral ditanahkan. Pada istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem R-S-T. karena memang umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T” untuk tiap penghantar phasenya serta simbol “N” untuk penghantar netral. Kita langsung saja pada sistem yang dipakai PLN. Seperti pada gambar tersebut, di dalam sistem JTR yang langsung ke perumahan, PLN menggunakan tegangan antar phase 380V dan tegangan phase ke netral sebesar 220V. Rumusnya seperti ini : Vpn = Vpp/√3 –> 220V = 380/√3 Instalasi listrik rumah akan disambungkan dengan salah satu kabel phase dan netral, maka pelanggan menerima tegangan listrik 220V. Perhatikan pada gambar dibawah ini : Sistem Listrik 3-Phase Sistem Listrik 3-Phase PLN 380/220V pada Jaringan Distribusi Perumahan Contoh 3-phase hubungan delta bisa dilihat di sisi primer dari trafo diatas (sebelah kiri). Sedangkan sisi sekunder (sebelah kiri) terhubung bintang. Hubungan delta pada umumnya tidak mempunyai netral. Arus Netral pada sistem 3-phase Salahsatu karakteristrik sistem 3-phase adalah bila sistem 3-phase tersebut mempunyai beban yang seimbang, maka besaran arus phase di penghantar R-S-T akan sama sehingga In (arus netral) = 0 Ampere. Contohnya pada gambar diatas : Misal ketiga rumah tersebut mempunyai beban yang identik seimbang. Maka arus netral sebagai penjumlahan dari ketiga arus phase tersebut akan menjadi : Ir + Is + It = In –> Bila beban seimbang maka Ir = Is = It dan In = 0 Ampere Kok hasilnya bisa nol? Karena sistem penjumlahannya adalah secara penjumlahan vektor, bukan dengan penjumlahan matematika biasa (jadi bukan 1+1+1=3). Pada prakteknya, beban seimbang dari ketiga phase tadi hampir mustahil dicapai. Karena beban listrik setiap rumah belum tentu identik. Bila terjadi ketidakseimbangan beban, maka besar arus listrik setiap phase tidak sama. Akibatnya arus netral tidak lagi sebesar 0 Ampere. Semakin tidak seimbang bebannya, maka arus netral akan semakin besar. Karena sifat arus listrik adalah loop tertutup agar bisa mengalir, maka arus netral tadi akan mengalir ke instalasi listrik milik pelanggan dan melewati grounding sistem untuk masuk ke tanah, yang akhirnya mengalir balik ke titik grounding trafo kemudian kembali masuk ke instalasi listrik rumah, demikian seterusnya. Walaupun pelanggan listrik tersebut mematikan daya listrik yang masuk ke rumah, dengan MCB di kWh-meter pada posisi “OFF”, arus netral tetap akan mengalir. Arus Netral pada MPB-1 Arus Netral ke kWh-Meter Saat Terjadi Beban 3 Phase Tidak Seimbang Apa pengaruhnya pada Meter Prabayar? Seperti yang dijelaskan pada artikel sebelumnya “Pengawatan Meter PraBayar dan munculnya tulisan “PERIKSA”, adanya arus netral yang tidak diinginkan ini akan membuat masalah pada Meter Prabayar (MPB) bila pengawatan pada MPB tidak benar. Karena MPB cukup peka mengukur perbedaan antara arus phase dan netralnya. Sumber : ILR-Team

Rabu, 13 Januari 2016

PROSEDUR CARA PASANG LISTRIK PLN

Pemasangan PLN Baru 1. Pertama yaitu permohonan secara online langsung kesitus resmi PLN dengan mengunjungi >> http://www.pln.co.id/pbpd/ siapkan KTP dan Email kemudian silakan isi dengan lengkap formulirnya, manfaatkan juga simulasi biaya karena Terdapat simulasi tagihan rekening listrik dan biaya penyambungan listrik untuk memperkirakan biaya yang tercantum dalam tautan. PROSEDUR_PEMASANGAN_PLN_BARU_DAN_PERUBAHAN_DAYA 2. Cara ke dua dengan cara Offline yaitu langsung kekantor PLN terdekat di tempat anda. Kelebihan cara online ini anda bisa bertanya langsung simulasinya biaya dan diskusi tetang pemilihan tegangan. Jika mendatangi langsung permohonan sambungan baru dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : a) Datang langsung ke Kantor Pelayanan PLN terdekat dengan domisili/lokasi bangunan yang akan disambung listriknya dengan membawa : Fotocopy kartu identitas pemilik/pengguna bangunan (KTP/SIM) yang masih berlaku. Denah/peta lokasi bangunan (diperlukan untuk memudahkan dalam proses survey lapangan) Surat Kuasa bila pengajuan permohonan diwakilkan Membayar Biaya Penyambungan b) Pengajuan permohonan sambungan baru juga dapat dilakukan melalui saluran telepon Call Center PLN 123 Setelah persyaratan diatas dipenuhi, tahapan berikutnya adalah : Pemberkasan administrasi permohonan sambungan baru, Survey lapangan untuk mengetahui secara persis kondisi kelistrikan dilapangan (kondisi teknis, jarak dengan tiang terdekat, jarak dengan trafo terdekat, dan informasi teknis lainnya). Calon pelanggan menyelesaikan proses admistrasi di Kantor PLN. Proses pembayaran biaya penyambungan hanya dapat dilakukan di Kantor PLN dan atau melalui Bank yang ditunjuk. Menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL). PLN akan melakukan penyambungan listrik ke bangunan pelanggan, setelah seluruh proses administrasi terselesaikan dan secara teknis sudah dapat dilakukan penyambungan. Perhatian : PLN tidak memiliki kewenangan terhadap instalasi listrik di dalam bangunan milik pelanggan, sebab instalasi listrik tersebut milik pelanggan. Pelanggan menentukan sendiri Perusahaan Instalatur yang akan membangun instlasi listrik di bangunan miliknya. PLN tidak memilik kewenangan yang terkait dengan segala ketentuan tentang instalasi listrik. Perlu anda ketahui sekarang setiap pemasangan baru diberlakukan listrik jenis prabayar, tidak ada lagi sistem paska bayar. Hal pertama anda harus menentukan besaran tegangan yang akan anda pakai sebab ini akan menentukan pula besarnya biaya yang harus anda bayar saat membeli token sroom nantinya, semakin besar tegangan maka anda juga akan semakin boros. Tapi sebaiknya anda phami dulu tentang kebutuhan anda, sebagai gambaran di bawah ini saya ada catatan sedikit: Tarif Tegangan Untuk rumah Tangga: Golongan tarif untuk rumah tangga kecil yaitu 450 VA, 900 VA,1.300 VA dan 2.200 VA (R-1/TR) Golongan tarif untuk rumah tangga menengah pada tegangan rendah dengan daya 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA (R-2/TR) Golongan tarif untuk rumah tangga besar pada tegangan rendah dengan daya 6.600 VA keatas (R-3/TR) Untuk selenglapnya tentang tarif daya yang meliputi Rumah tangga, Bisnis, Industri sebaiknya anda download keteranga lengkapnya dalam bentuk file PDf disini: http://www.pln.co.id/dataweb/TTL2014 Penambahan Daya Sama dengan pemasangan baru, penambahan daya dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi langsung kantor PLN. Dan dapat juga dilakukan dengan cara online siapkan KTP dan Email kemudian mengunjungi >> http://www.pln.co.id/pbpd/PD.php silakan anda isi formulirnya dengan legkap. Untuk Cek Status Pasang Baru dan Perubahan Daya Online disini >> http://www.pln.co.id/pbpd/Status.php Baca juga ini ya: CARA HENTIKAN DAN SETTING ALARM LISTRIK PRA BAYAR Ok semoga apa yang saya persembhkan ini bermanfaat untuk anda yang mau pasang PLN baru maupun hanya penambahan daya... Sumber : http://www.pln.co.id/

Minggu, 10 Januari 2016

Info tentang listrik

Sekilas Tentang Listrik Di abad modern ini, listrik sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pentingnya hampir tidak ada teknologi tanpa menggunakan listrik, dengan kata lain listrik sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Pusat Pembangkit Listrik, energi primer (seperti minyak, batubara, gas, panas bumi dan lain-lain) di ubah menjadi energi listrik, alat pengubah energi tersebut adalah generator / alternator, generator mengubah energi mekanis (gerak) menjadi energi listrik. Adanya perpindahan energi dalam suatu rangkaian akan membangkitkan medan listrik (elektro magnetik) sehingga timbullah apa yang disebut dengan arus listrik. Dalam perkembangannya, banyak ilmuwan yang telah menyumbangkan pemikirannya tentang listrik. Namun yang paling dikenal dan paling populer dalam sejarah kelistrikan adalah seorang berkebangsaan Inggris yang bernama Michael Faraday (lahir tahun 1791 M), yang telah banyak menciptakan temuannya serta mengemukakan teori-teori tentang ilmu pengetahuan yang dikenal sampai sekarang. Salah satunya tentang pengaruh elektro magnetik terhadap pembangkitan energi listrik yang disebut dengan Hukum Faraday (ditemukan tahun 1831 M). Cukup untuk pengenalan tentang asal muasal LISTRIK. 1. Ampere/Arus Listrik. Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere. Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. “1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624×10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor” Formula arus listrik adalah: I = Q/t (ampere) Dimana: I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere Q = Besarnya muatan listrik, coulomb t = waktu, detik Arus Listrik di bagi menjadi 2, yaitu Arus Listrik searah (DC) dan Arus Listrik Bolak-Balik. Arus Listrik Searah (direct current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik. sedangkan Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave). Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. 2. Voltage/Tegangan Listrik. Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. rumus tegangan ialah: V = I x R dimana: V = Beda potensial pada kedua ujung rangkaian. Dinyatakan dengan satuan Volt (V). I = Kuat arus listrik yang mengalir pada sutu rangkaian. Dinyatakan dengan satuan Ampere(A). R = Besarnya hambatan dalam sebuah rangkaian. Dinyatakan dengan satuan Ohm (Ω). 3. Resistance/Hambatan Listrik. Hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Hambatan listrik yang mempunyai satuanOhm dapat dirumuskan sebagai berikut: R = V / I Dimana: R = Besarnya hambatan dalam sebuah rangkaian. Dinyatakan dengan satuan Ohm (Ω). V = Beda potensial pada kedua ujung rangkaian. Dinyatakan dengan satuan Volt (V). I = Kuat arus listrik yang mengalir pada sutu rangkaian. Dinyatakan dengan satuanAmpere (A). 4. Daya Listrik. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan InternationalDaya Listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu(joule/detik). Dan dirumuskan sebagai berikut: P = V . I Dimana: P = adalah daya (watt atau W) I = adalah arus (ampere atau A) V = adalah perbedaan potensial (volt atau V). By khaidhirsyarif

Pasang listrik baru dan tambah daya 440 VA dan 900 VA

Pasang Baru/Tambah Daya 450 VA & 900 VA Sehubungan dengan kriteria yang ditetapkan Pemerintah bahwa penyaluran listrik kepada rumah tangga dengan tarif bersubsidi hanya diperuntukan bagi rumah tangga miskin dan rentan miskin yang terdapat pada data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), maka layanan penyambungan baru dan perubahan daya (PB/PD) untuk konsumen rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA hanya dapat diproses apabila menyertakan fotokopi salah satu dari dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah sebagai berikut : Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Kartu Perlindungan Sosial (KPS) Kartu Indonesia Sehat (KIS) Kartu Indonesia Pinta (KIP) Surat Keterangan dari TNP2K yang menyatakan bahwa rumah tangga tersebut termasuk dalam kategori miskin dan rentan miskin. Bagi konsumen rumah tangga yang selama ini sudah dilayani namun tidak memiliki salah satu dari dokumen yang diterbitkan oleh pemerintah di atas, atau tidak termasuk sebagai rumah tangga miskin dan rentan miskin sesuai data TNP2K, maka per 1 Januari 2016 tidak lagi diperlakukan sebagai konsumen dengan tariff bersubsidi. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Lurah /Kepala Desa tidak lagi dapat menjadi dasar persetujuan pemberian sambungan rumah tangga dengan daya 450 VA atau 900 VA dengan tarif bersubsidi. Listrik Pintar Inilah inovasi terkini dari layanan PLN yang lebih menjanjikan Kemudahan, Kebebasan dan Kenyamanan bagi pelanggannya : Listrik Pintar – Solusi isi ulang dari PLN ! Dengan listrik pintar, setiap pelanggan bisa mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya. Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, maka pada sistem listrik pintar, pelanggan juga terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token listrik isi ulang) yang terdiri dari 20 digit nomor yang bisa diperoleh melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online. Lalu, 20 digit nomor token tadi dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut dengan Meter Prabayar (MPB) dengan bantuan keypad yang sudah tersedia di MPB. Nantinya, lewat layar yang ada di MPB akan tersajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti : • Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput). • Jumlah energi listrik (kWH)) yang sudah terpakai selama ini • Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time). • Jumlah energi listrik yang masih tersisa. Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang. Dengan demikian, pelanggan secara real time, setiap saat, kapan saja dapat mengetahui secara persis penggunaan listrik di rumah. Jadi, kendali penggunaan listrik sungguh ditangan anda !.

Korsleting listrik bisa berakibat Rumah terbakar

Korsleting atau hubungan singkat listrik adalah peristiwa tidak normal ketika penghantar (Kabel) yang bertegangan tersambung langsung ke penghantar netral. Karena tidak melalui tahanan berupa alat listrik atau lampu, maka arus listrik hubung singkat yang mengalir sangat besar. Arus listrik yang besar ini akan melewati kemampuan bahan penghantar atau alat listrik sehingga harus segera diputus. Alat yang berfungsi untuk memutus arus hubung singkat dikenal dengan istilah sekring atau pemutus arus. Instalasi listrik dirumah atau di bangunan selalu dilengkapi alat pengaman arus hubung singkat. Dengan alat pengaman ini biasanya arus penghubung singkat tidak akan berkelanjutkan sehingga aman dari bahaya kebakaran. Karena itu hubung singkat atau hubungan pendek listrik ini justru jarang menimbulkan api permanen yang dapat mengakibatkan kebakaran. Namun ada kalanya alat pengaman tidak bekerja saat terjadi hubung singkat. Hal ini bisa terjadi jika kWh meter atau sekring diotak atik sendiri. Misal gara-gara putus sekring karena korsleting maka sering disebut disambung langsung dengan kawat. Ini perbuatan tidak benar karena bisa menyebabkan sekring tidak bekerja secara otomatis saat terjadi korsleting berikutnya. Kotak sekring bisa terbakar oleh panas berlebihan karena pengaman tidak sempat bekerja. Hal yang sama bisa terjadi jika mini breker (MCB) yang ada di kWh meter diganjal atau di bypass untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya kontrak. Tindakan menyambung langsung listrik dari jaringan PLN seperti yang sering dilakukan untuk pos keamanan juga sangat bahaya karena tanpa pengaman. Tips Mencegah Kebakaran karena listrik Jangan mengotak atik atau menyambung langsung (bypass) peralatan pengaman baik sekring maupun mini circuit breker (MCB). Jangan menumpuk steker secara berlebihan dan berpotensi menimbulkan panas berlebihan dan berpotensi menimbulkan kebakaran. Gunakan peralatan listrik yang berkualitas (umumnya berlambang LMK atau SNI). Jangan terkecoh harga yang murah padahal kualitasnya rendah. Jangan biarkan tusuk kontak peralatan (TV, Setrika dll) menetap pada stop kontak pada waktu lama. Hindari menggunakan tusuk kontak terlalu longgar. Serahkan pada instalatir resmi untuk pemasangan baru atau menambah instalasi listrik dirumah atau bangunan. Periksa instalasi listrik bangunan secara belaka, kurang lebih setelah 10 Tahun dan selanjutnya setiap 5 Tahun.

Tips cara hemat pemakaian listrik

Hemat, berhemat, penghematan. tiga kata tersebut sering kita dengar untuk urusan listrik dan kelistrikan. Menghemat listrik bukan barang baru tapi banyak dari kita yang tidak melakukannya. padahal ada banyak cara mudah yang dapat kita lakukan untuk menghemat listrik. 1. Gunakan lampu hemat listrik / energi. Bila memang anda tidak memerlukan kegunaan lampu bohlam secara spesifik seperti untuk menetaskan telur ayam /bebek/itik atau menghangatkan anak ayam/bebek/itik, maka sebaiknya lampu yang anda gunakan diganti saja dengan lampu hemat energi. Pemakaian lampu hemat energi dapat menghemat pemakaian listrik yang cukup signifikan. 2. Gunakan peralatan elektronik yang hemat energi. Pada saat anda hendak membeli peralatan elektronik gunakan pula pertimbangan bahwa untuk jangka panjang biaya peralatan elektronik hemat energi dapat lebih baik daripada peralatan elektronik yang harganya lebih murah. Sebab bisa jadi total biaya (harga beli alat ditambah biaya operasional atau harga pemakaian listrik) dari peralatan hemat energi akan lebih murah daripada barang murah yang tidak hemat energi. Penggunaan laptop akan lebih hemat listrik daripada komputer PC / desktop. penggunaan layar LCD akan lebih hemat listrik daripada penggunaan monitor digital apalagi analog. 3. Setting peralatan elektronik agar sesuai kebutuhan Setting semua peralatan elektronik anda agar efektif dan efisien serta sesuai dengan apa yang anda butuhkan. 4. Hindari pemakaian alat elektronik secara bersamaan Bila memungkinkan, hindari pemakaian alat-alat elektronik secara bersamaan. Bila beban terlalu berat, umumnya saklar otomatis akan berfungsi, kalau istilah awamnya nge-jepret atau anjlok. Alat elektronik umumnya akan membutuhkan tenaga starter dan penyesuaian kembali. Contoh sederhananya: anda sedang bekerja menggunakan komputer dan dokumen anda belum disimpan/save. tiba-tiba listrik mati / padam. Maka tentunya anda harus membuat ulang dokumen atau setidaknya melakukan penyesuaian kembali. Dengan demikian konsumsi listrik sudah pasti akan bertambah banyak. 5. Hindari penyalaan alat elektronik secara bersamaan Hidupkan alat elektronik satu persatu. Ketika menghidupkan alat elektronik berikan “napas” sejenak untuk tegangan untuk melakukan penyesuaian sebelum anda menghidupkan peralatan listrik yang lain. 6. Matikan atau cabut semua colokan peralatan listrik bila aliran listrik padam Bila aliran listrik padam atau barang elektronik anda sudah tidak digunakan lagi maka sebaiknya anda putuskan sambungan listrik peralatan elektronik dari jaringan kabel listrik rumah anda. Dengan mencabut, mematikan atau memutuskan sambungan listrik dari peralatan rumah / kantor, maka anda menghindari penyedotan bersamaan / berlebihan yang dilakukan alat-alat tersebut ketika aliran listrik hidup / berfungsi kembali. 7. Hindari prime time, 17-22 Hindari pemakaian listrik pada saat waktu utama atau prime time, yakni sekitar pukul 17.00 – 22.00. Sebab konsumsi listrik sedang dalam tahap puncak-puncaknya sehingga tegangan listrik akan turun. Peralatan listrik akan butuh waktu lebih lama dan daya yang lebih besar. 8. Matikan peralatan listrik / elektronik yang tidak terpakai Matikan peralatan yang sudah tidak terpakai. Tetapi anda harus jeli untuk barang-barang yang membutuhkan waktu starter atau penyesuaian terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Alih-alih ingin hemat, justru konsumsi listrik malah akan lebih banyak. 9. Matikan lampu yang tidak terpakai Lampu pantas mendapatkan tempat tersendiri. Sebab masih begitu banyak lampu yang sebenarnya tidak terpakai tetapi masih dibiarkan dalam keadaan menyala. Hal ini umumnya terjadi di perkantoran di waktu malam. 10. Gunakan energi alternatif terutama yang ramah lingkungan. Daripada memasak/memanaskan air menggunakan kompor atau peralatan listrik, sebaiknya anda gunakan kompor gas. Daripada menggunakan lampu di siang hari, sebaiknya menggunakan bantuan sinar matahari / panel surya bila memungkinkan. Membuka jendela untuk mengurangi panas daripada menggunakan kipas angin / AC. dan masih banyak lagi hal serupa yang dapat dilakukan. 11. Kurangi atau hentikan pemakaian Pemanas /pendingin Dispenser Pemanas / pendingin air yang ada di dispenser umumnya akan menyala / mati berulang kali, padahal tidak ada yang mengambil air dari dispenser tersebut. Hal ini menandakan bahwa telah terjadi perubahan suhu pada air yang ada tanpa ada perubahan terhadap volume air. Sehingga sebenarnya penjagaan suhu air tetap dingin atau panas adalah pemborosan energi listrik. Untuk menghindari pemborosan yang lebih besar lagi, sebaiknya Pemanas dan pendingin air jangan dihidupkan pada saat yang bersamaan. 12. Menggunakan air dengan hemat Menggunakan air dengan hemat secara tidak langsung akan menghemat pemakaian listrik, terutama untuk menjalankan pompa air. 13. Gunakan segala sesuatu dengan efektif dan efisien Biasakan pola hidup efektif dan efisien ketika anda menggunakan barang ataupun jasa. Karena dengan berprilaku efektif dan efisien, anda sebenarnya secara tidak langsung telah membantu menghemat penggunaan listrik di tempat barang atau jasa tersebut dibuat. .

Kamis, 07 Januari 2016

PEMBERIAN BONUS LISTRIK TERHADAP PELANGGAN PLN

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini masyarakat dihebohkan beredar kabar mengenai isu pemberian bonus listrik bagi pelanggan listrik prabayar PT PLN (Persero). Nurmayanti, warga Perum Telaga Jambu, Sawangan mengaku menerima broadcast message berisi peluang mendapatkan bonus listrik dari PLN. "Untuk pengguna meteran listrik prabayar, bisa dpt bonus listrik caranya masuk ke http://layanan.pln.co.id/infoprepaid. lalu masukkan CostumerID atau No.Meteran. Nanti di bagian kwh Non Tunai akan muncul nomer token..masukin aja ke meteran," tulis kabar tersebut. Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Niaga PLN Beny Marbun menjelaskan, bonus yang dimaksud adalah kompensasi yang diberikan ke pelanggan listrik PLN ketika tingkat mutu pelayanan (TMP) tidak tercapai. Tak hanya diberikan ke pelanggan prabayar tapi pascabayar. Menurut dia, tingkat mutu pelayanan PLN tersebut diukur dari beberapa indikator, antara lain jumlah gangguan per pelanggan per bulan dan lama gangguan per pelanggan per bulan. Lalu bagaimana cara mendapatkannya? Cukup masuk ke website PLN yaitu www.pln.co.id. Setelah masuk ke website PLN, klik Pelanggan setelah itu klik Riwayat Prepaid Pelanggan. Maka akan tersedia fasilitas online bagi konsumen untuk mengetahui token listrik yang sudah pernah dibeli konsumen. "Nah, di bagian bawah, ada info token yang bukan karena pembelian oleh konsumen (ditulis: non taglis atau non tagihan listrik). Info inilah yang dimaksud si penyebar informasi itu. Info ini bukan rahasia, bahkan memang info ini disiapkan PLN bagi konsumen," kata Beny saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (6/1/2015). Menurut Benny, fasilitas website ini disediakan PLN untuk memudahkan konsumen untuk mengetahui riwayat pembelian tokennya. Ada 2 bagian: 1. Bagian atas: riwayat pembelian token, 2. Bagian bawah: riwayat token non taglis. Kalau pernah beli token, lalu hilang sebelum diinput ke meter, maka konsumen bisa cek lewat website atau bertanya ke Contact Center 123. Bagian info token non taglis umumnya disediakan untuk menginformasikan angka token bila konsumen prabayar mendapat kompensasi atas buruknya pelayanan PLN. Pelayanan PLN diukur dari beberapa indikator, antara lain jumlah gangguan per pelanggan per bulan dan lama gangguan per pelanggan per bulan. Bila realisasi pelayanan yg dirasakan pelanggan lebih buruk dari tingkat mutu pelayanan yang dijanjikan PLN, maka pelanggan itu mendapat kompensasi sekian rupiah yang dikonversi menjadi sekian kWh. Nah kWh ini akan muncul di struk kalau pelanggan membeli token berikutnya. "Kalau pelanggan terlupa token kompensasi TMP ini, jangan khawatir, bisa dilihat melalui website PLN seperti yg tadi saya jelaskan," tuturnya.